Kegiatan Jalan Santai
HUT SMP Negeri 1 Sukolilo.
Tari Garuda
Persiapan Menyambut Kepala Sekolah Baru
PRAMUKA
Ekstra Pramuka Pembina Pak Bambang Susilo, S.Pd dan Pak Gatot.
ALUGORO
Latihan Dasar Kepemimpinan SMP Negeri 1 Sukolilo.
Cari Blog Ini
Selasa, 21 Juli 2020
Jumat, 20 September 2019
Senin, 09 Januari 2017
Perpustakaan Al-Hikmah SMP N 1 Sukolilo
Minggu, 03 April 2016
AKHIRI DENGAN KEBIASAAN BERSYUKUR
AKHIRI DENGAN KEBIASAAN BERSYUKUR
Pernahkah Anda memberikan sesuatu
kepada orang lain, membantu orang lain dan kemudian mereka yang menerimanya
mengucapkan terimakasih kepada Anda ? Bagaimana perasaan Anda sewaktu dapat
memberikan sesuatu kepada orang lain, menolong orang lain yang memerlukan
bantuan dan mereka mengucapkan terimakasih atas bantuan Anda ? Perasaan Anda
tentu senang dan bahagia, bukan. Meskipun sekedar ucapan terimakasih, namun itu
dapat menyempurnakan kebahagiaan Anda dalam memberikan sesuatu. Demikian sisi
perasaan dari sang pemberi dengan ungkapan terimakasih dari yang diberinya.
Sadarkah kita, bahwa hidup ini
adalah pemberian Allah Tuhan Yang Memiliki Kehidupan ? Hidup ini bukan kehendak
kita, tetapi kehendak Allah SWT. Maka berdirilah kita dalam kehidupan dunia ini
sebagai "objek" penerima kehidupan dengan segala karunia yang
diberikanNya. Berdirilah pada posisi diri kita sebagai "hamba" atau
"abdi" dari Allah Yang Maha Kuasa terhadap hidup kita.
Menyadari posisi diri kita,
pikirkanlah kembali apa yang sudah diberikan Allah Tuhan Yang Maha Pemberi
kepada diri kita ?. Pikirkan kembali, begitu banyaknya kenikmatan dan anugerah
istimewa yang sudah diberikan Tuhan kepada kita. Renungkan kembali apa yang ada
dalam diri kita saat ini, betapa banyak yang sudah kita miliki.
- Kesehatan badan kita dan keluarga
kita
- Sandang pangan yang sudah kita
nikmati selama ini
- Kehidupan yang tenang, damai dan
bahagia selama ini
- Betapa sangat bernilainya memiliki
kedua mata yang mampu melihat dunia.
- Betapa berharganya memiliki kedua
kaki yang berfungsi menopang beban tubuh kita.
Betapa sangat istimewanya karunia
kecerdasan akal dan pikiran yang sehat. Dengan kekuatan kecerdasan akal dan
pikiran yang sehat ini, manusia mampu menjalani hidup dengan berbagai dinamikanya.
Menjelajahi dunia dengan pengetahuan, menembus ruang angkasa dan kedalaman
lautan dengan kecerdasannya. Apakah kita mengira bahwa semua hal itu begitu
sepele dan sederhana, sehingga dengan mudah mengabaikannya ? Apakah kita merasa
semua itu sangatlah tidak berarti dibandingkan dengan sesuatu yang kita kejar
dan belum kita miliki selama ini ?
Pikirkan, apakah kita mau menukar
kedua mata dengan harta berlimpah, misalnya. Ataukah kita rela menjual
pendengaran dengan emas permata, menggadaikan kesehatan dengan istana yang
menjulang tinggi ?. Maukah kita menukar kedua tangan dan kaki dengan mobil
mewah, sementara kita buntung ?
Atau bersediakah kita memiliki harta
segunung, tetapi akal dan pikiran tidak sehat, alias tidak waras ? Begitulah
sebenarnya, kita ini telah hidup berada dalam kenikmatan yang pasti tidak akan
rela melepaskannya hanya demi harta, kekayaan, jabatan, kenikmatan dunia dan
sesuatu yang belum kita miliki.
Maka pantaslah kalau kemudian kita
senantiasa mengucapkan terimakasih kepada Tuhan Sang Pemberi Kehidupan.
Pantaslah kalau kemudian kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi
Maha Pemberi. Bersyukur, berarti menghargai karunia yang diberikanNYA,
mengembangkan anugerah berupa potensi diri dan menggunakannya untuk
mensejahterakan diri dan orang lain. Kesadaran bersyukur akan pemberian Allah
dapat membuka mata hati kita, membuka pikiran kita menjadi fokus pada memberi
dan kesediaan untuk berbagi, bukannya fokus pada menunggu dan mengharap sesuatu
yang belum ada.
Akhiri Dengan Kebiasaan Bersyukur
merupakan kerendahan hati, mengakui mengakui adanya karunia dari Allah Yang
Maha Memiliki Kehidupan, bukan dari lainnya. Apakah posisi kita saat ini
sebagai pengusaha, sebagai karyawan, sebagai pegawai, direktur, manager, orang
sukses, orang kaya, pemimpin, rakyat biasa, atau siapa saja, pantas mengakhir
setiap langkah dalam kehiduapn sehari-hari dengan bersyukur. Apa yang sudah
kita dapatkan dalam berbisnis, dalam bekerja, dalam berusaha, pada hakekatnya
datangnya dari Allah. Mungkin saja penyebabnya dari sahabat, keluarga, saudara,
teman bekerja, berdagang, berbisnis, atau lainnya. Semua itu hanyalah
perantara.
Maka senantiasa Akhiri Dengan
Kebiasaan Bersyukur, ini artinya kita mengembalikan kehidupan kita kepada Sang
Pemberi Kehidupan. Menyadari semuanya adalah pemberian Allah Sang Maha Pemberi.
Kebiasaan ini akan mempengaruhi keikhlasan hati dan lisan untuk menyanjung Dzat
Yang Maha Agung. Kemudian anggota badan kita akan menggunakan segala karunia
tersebut untuk kehidupan sesuai dengan kehendak Allah Sang Pemberi Kehidupan.
Mengakhiri Dengan Kebiasaan
Bersyukur, tidak berarti mematikan semangat dan
motivasi untuk maju dan meraih
prestasi kehidupan yang lebih tinggi. Namun kesadaran seperti ini akan
menjadikan kita tidak serakah serta mengabaikan anugerah dan karunia yang sudah
kita miliki. Kesadaran seperti ini, menjadikan kita mampu menikmati setiap
tahapan proses kehidupan menuju tujuan dengan penuh rasa syukur dan
kebahagiaan.
Kebiasaan Bersyukur adalah
manifestasi dari aplikasi ucapan "hamdallah", sebagaimana diajarkan
dalam kehidupan keagamaan kita. Dalam setiap gerak langkah kehidupan, dalam
setiap apa yang kita dapatkan, dalam setiap apa yang telah kita lakukan,
senantiasa akhiri dengan ucapan, "Segala Puji Dan Syukur Hanya Kepada Allah
SWT". Karena sesungguhnya semuanya adalah milik Allah Tuhan Yang Maha
Memiliki dan akan kembali kepadaNYA. Jadikanlah hal ini kebiasaan Anda, maka
rasakan keberhasilan yang sesungguhnya, “the ultimate meaning” atau makna
tertinggi kehidupan, yakni merasakan kebahagiaan dalam rasa syukur kepada
Tuhan. Salam Motivasi Nurani Indonesia .
Sumber: Akhiri Dengan Kebiasaan
Bersyukur Oleh Eko Jalu Santoso, Founder
Motivasi(Nurani)Indonesia :
TEORI BEHAVIOR
KONSELING
TEORI BEHAVIOR
Teori Behaviorisme adalah teori belajar yang menekankan pada hasil belajar dan tidak memperhatikan pada proses berpikir siswa. Menurut teori ini, belajar dipandang sebagai perubahan tingkah laku yang terjadi berdasarkan paradigma Stimulus-Respon, yaitu suatu proses yang memberikan respon tertentu terhadap stimulus yang datang dari luar.
Proses Stimulus-Respon (SR) yaitu dorongan,rangsangan, respon serta penguatan. Ada beberapa jenis teori yang dikemukakan oleh tokoh-tokoh Behaviorisme yaitu Teori Pengkondisian Klasikal dari Pavlov, serta Teori Connectionism dari Thornaike, Teori Operant Conditioning dari B.F.Skinner, teori Watson, Teori Clark Hull, dan juga Teori Edwin Gutrei.
Teori ini memiliki keunggulan dan kelemahan.
- Keunggulan dari teori ini adalah teori ini cocok diterapkan untuk melatih anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa dan teori ini juga membiasakan guru untuk bersikap jeli dan peka pada situasi dan kondisi belajar.
- Kelemahan dari teori ini adalah proses pembelajaran berpusat pada guru dan siswa hanya mendengarkan penjelasan dan menghapal saja sehingga siswa menjadi tidak aktif dan tidak dapat berkembang.
Teori ini digunakan disetiap jenjang pendidikan untuk melaksanakan proses pembelajaran dari dulu sampai sekarang.
Prinsip-prinsip teori behaviorisme adalah :
1. Obyek psikologi adalah tingkah laku
2. Semua bentuk tingkah laku dikembalikan pada reflek
3. Mementingkan pembentukan kebiasaan
Aristoteles berpendapat bahwa pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa, seperti sebuah meja lilin yang siap dilukis oleh pengalaman. Menurut John Locke(1632-1704), salah satu tokoh empiris, pada waktu lahir manusia tidak mempunyai “warna mental”. Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah satu-satunya jalan ke pemilikan pengetahuan. Idea dan pengetahuan adalah produk dari pengalaman.
Secara psikologis, seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh pengalaman inderawi (sensory experience). Pikiran dan perasaan disebabkan oleh perilaku masa lalu. Kesulitan empirisme dalam menjelaskan gejala psikologi timbul ketika orang membicarakan apa yang mendorong manusia berperilaku tertentu. Hedonisme, memandang manusia sebagai makhluk yang bergerak untuk memenuhi kepentingan dirinya, mencari kesenangan, dan menghindari penderitaan. Dalam utilitarianismem perilaku anusia tunduk pada prinsip ganjaran dan hukuman.
Bila empirisme digabung dengan hedonisme dan utilitariansisme, maka itulah yang disebut dengan behaviorisme, bahwa pengalaman adalah paling berpengaruh dala pembentukan perilaku, menyiratkan betapa plastisnya manusia. Ia mudah dibentuk menjadi apa pun dengan menciptakan lingkungan yang relevan. Thorndike dan Watson, kaum behaviorisme berpendirian : organisme dilahirkan tanpa sifat-sifat sosial atau psikologis; perilaku adalah hasil pengalaman dan prilaku digerakan atau dimotivasi oleh kebutuhan untuk memperbanyak kesenangan dan mengurangi penderitaan. Aliran behavioristik yang lebih bersifat elementaristik memandang manusia sebagai organisme yang pasif, yang dikuasai oleh stimulus-stimulus yang ada di lingkungannya. Pada dasarnya, manusia dapat dimanipulasi, tingkah lakunya dapat dikontrol dengan jalan mengontrol stimulus-stimulus yang ada dalam lingkungannya (Mukminan, 1997: 7).
Masalah belajar dalam pandangan behaviorisme, secara umum, memiliki beberapa teori, antara lain: teori Connectionism, Classical Conditioning, Contiguous Conditioning, serta Descriptive Behaviorisme atau yang lebih dikenal dengan nama Operant Conditioning. Tokoh-tokoh penting yang mengembangkan teori belajar behavioristik,dapat dijelaskan sebagai berikut.
- Ivan Petrovich Pavlo (1849-1936) Teori pelaziman klasik Adalah memasangkan stimuli yang netral atau stimuli yang terkondisi dengan stimuli tertentu yang tidak terkondisikan, yang melahirkan perilaku tertentu. Setelah pemasangan ini terjadi berulang-ulang, stimuli yang netral melahirkan respons terkondisikan. Contoh situasi percobaan tersebut pada manusia adalah bunyi bel di kelas untuk penanda waktu tanpa disadari menyebabkan proses penandaan sesuatu terhadap bunyi-bunyian yang berbeda dari pedagang makan, bel masuk, dan antri di bank. Dari contoh tersebut diterapkan strategi Pavlo ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon yang diinginkan. Sementara individu tidak sadar dikendalikan oleh stimulus dari luar. Belajar menurut teori ini adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat yang menimbulkan reaksi.Yang terpenting dalam belajar menurut teori ini adalah adanya latihan dan pengulangan. Kelemahan teori ini adalah belajar hanyalah terjadi secara otomatis keaktifan dan penentuan pribadi dihiraukan.
- Albert Bandura (1925-sekarang) Ternyata tidak semua perilaku dapat dijelaskan dengan pelaziman. Bandura menambahkan konsep belajar sosial (social learning). Ia mempermasalahkan peranan ganjaran dan hukuman dalam proses belajar. Kaum behaviorisme tradisional menjelaskan bahwa kata-kata yang semula tidak ada maknanya, dipasangkan dengan lambak atau obyek yang punya makna (pelaziman klasik).Teori belajar Bandura adalah teori belajar social atau kognitif social serta efikasi diri yang menunjukkan pentingnya proses mengamati dan meniru perilaku, sikap dan emosi orang lain. Teori Bandura menjelaskan perilaku manusia dalam konteks interaksi tingkah laku timbal balik yang berkesinambungan antara kognitine perilaku dan pengaruh lingkungan. Factor-faktor yang berproses dalam observasi adalah perhatian, mengingat, produksi motorik, motivasi. Behaviorsime memang agak sukar menjelaskan motivasi. Motivasi terjadi dalam diri individu, sedang kaum behavioris hanya melihat pada peristiwa-peristiwa eksternal. Perasaan dan pikiran orang tidak menarik mereka. Behaviorisme muncul sebagai reaksi pada psikologi “mentalistik”.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/hardiyanto/teori-behavior_551fc66ba33311182ab674af
Kamis, 07 Mei 2015
SMP 1 dan 2 Sukolilo, Tampilkan Fashion Show Limbah Plastik Rumah Tangga
Kreativitas SMPN 1 Sukolilo dan SMPN 2 Sukolilo olah limbah
menjadi fashion. (Foto Herman Adi/ Jurnalisme Warga)
wartaphoto.net.- Ada yang berbeda denga Car Free Day (CFD)
Pati 3/05/2015 kali. CFD kali ini diwarnai demo, namun demo bukan
sembarang demo. Demo yang dilakukan oleh siswa-siswi SMPN 1 dan 2 Sukolilo ini
mengajak kita untuk mencintai lingkungan, selain mengadakan pentas musik dan
road fashion show di depan Makodim Pati, mereka juga membagikan 25 bibit sawo
kepada masyarakat yang kebetulan sedang ber car free day.Untuk fashoin show
semua modelling mengunakan pakaian yang dibuat dari limbah plastik rumah
tangga.
Demo mengajak warga menanam pohon (Foto Herman Adi/
Jurnalisme Warga)
Membagikan tanaman sawo kepada warga yang lewat (Foto Herman Adi/ Jurnalisme Warga)
Bernyanyi, menarik perhatian sambil suarakan misi cinta lingkungan (Foto Herman Adi/ Jurnalisme Warga)
Berita ini du kutip dari wartaphoto.net
"KITA HARUS BANGGA JADI ANAK SMP NEGERI 1 SUKOLILO"
Langganan:
Postingan (Atom)
VIVA NEWS
Popular Posts
-
Mengenal lebih dekat KEPALA SMP NEGERI 1 SUKOLILO Wawancara tim Mersis SMPN 1 Sukolilo Berdasarkan Surat Keputusan Bupat...
-
Anita Nurul I, S.Pd Bahasa Jawa Teacher Ema Irawati, S.Pd Tata Boga Teacher Emy Retnaningsih, S.Pd English Teacher...
-
ESSCHOUL Halo teman-teman semua…!!! Udah pada tahu gak, kalo di SMPN 1 Sukolilo itu, kita gak cuma belajar di dalam kelas secara mono...
-
SMP Negeri 1 Sukolilo merupakan satuan pendidikan yang berada di Jl. Sunan Prawoto No. 933 Sukolilo. Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo...