Mendengar pertanyaan seperti judul diatas, kita akan mulai dihadapkan dengan
beragam persoalan lingkungan dan bencana
alam yang seringkali kita rasakan. Nah untuk mendapat jawabannya, maka sesuai
dengan tema buletin W@SIS pada bulan ini, maka kami coba sajikan beberapa hal
kongkrit yang bisa kita lakukan untuk BUMI kita. Berikut liputannya:
Umurnya adalah sepertiga umur langit. Yaitu
kira-kira 4,56 ×10^9 tahun. (angka apaan itu??) ckckck!
Karena umur bumi yang semakin tua ini, sampah-sampah yang berserakan di bumi juga semakin banyak.
Karena umur bumi yang semakin tua ini, sampah-sampah yang berserakan di bumi juga semakin banyak.
Contoh konkrit: Di
Indonesia banyak ditemukan candi-candi.
Dari sekian banyak candi tersebut, hanya sedikit yang langsung “berbentuk
candi”. Kebanyakan pasti terpendam dalam tanah,
dan harus digali sebelum dapat dilihat
bentuk asli dari candi tersebut. Lihatlah kata-kata “banyak, terpendam, tanah,
dan digali”. Ini menunjukkan bahwa kebanyakan candi tersebut telah tertimbun
oleh tanah, atau kalau menggunakan ungkapan kata lainnya adalah tertimbun oleh sampah yang telah terurai menjadi tanah.
Bayangkan kalau SAMPAH tersebut adalah sampah yang tidak bisa diuraikan menjadi tanah!!! Misalnya sampah plastik, bisa-bisa dalam beberapa tahun kedepan tanah yang kita injak ini bukanlah
Bayangkan kalau SAMPAH tersebut adalah sampah yang tidak bisa diuraikan menjadi tanah!!! Misalnya sampah plastik, bisa-bisa dalam beberapa tahun kedepan tanah yang kita injak ini bukanlah
“TANAH”, melainkan
“SAMPAH”!!!
Mau kalau kita kemana-mana berpijak SAMPAH? Yang hari demi hari dunia semakin panas,
semakin rusuh, akhirnya menuju pada pikiran yang labil karena suhu sekitar yang
tinggi juga mempengaruhi tingkat emosional manusia. Kalo ngga mau, ayo lah dari
hal-hal yang kecil, kita mulai gaya hidup “menjaga lingkungan”.
CARA-CARA MENJAGA LINGKUNGAN
Disini bakal dibahas bagaimana menjaga
lingkungan. Mulai dengan hal-hal kecil disekitar kita, agar bumi ini tidak
menjadi tumpukan sampah dalam beberapa dekade kedepan. Inilah cara-cara menjaga
lingkungan, bukan saja tentang sampah, namun menjaga lingkungan secara umum :
Untuk sampah:
1. Jangan
pakai kantong plastik untuk belanja. Bawa sendiri tas belanjaan yang dapat
selalu dipergunakan lagi.
2. Jangan
langsung membuang botol plastik sesudah minum. Isi air lagi dan pakai kembali
walaupun jangan terlalu banyak isi ulang. Kira-kira 5 kali pakai masih oke.
Untuk yang biasa minum di mobil, siapkan selalu botol yang sudah diisi penuh
agar tidak usah beli lagi.
3. Lebih baik
lagi beli botol minum jadi bisa selalu diisi ulang dan tidak usah beli botol
air mineral lagi.
4. Menanamkan
kepada anak-anak untuk berperilaku “hidup bersih” sepanjang waktu dan dimana
saja.
5. Membawa
sampah hingga ke rumah (dielipkan ke saku) apabila tidak ada tempat sampah di
sekitar. (namun biasanya selalu ada tempat sampah dimana saja). Tinggal kemauan
dari diri sendiri untuk melangkah dan membuka tempat sampah lalu membuang sampah
pada tempatnya.
6. Memisahkan
sampah plastik, sampah daun, dan botol/kaleng pada tempatnya masing-masing.
Kampanye ini kian marak dilakukan di seluruh dunia, mengingat semakin
“panasnya” bumi kita oleh banyaknya sampah plastik.
7. Untuk
perokok, usahakan membawa asbak yang ada penutupnya kemanapun Anda pergi. Ini penting
mengingat puntung rokok terbuat dari serat yang susah terurai. (terinspirasi
dari orang Jepang). Saat ini telah banyak dijual asbak tipe ini. Di Tunjungan
Plaza, tepatnya di Daishou banyak dijual produk ini.
8. Saat ini
banyak kerajinan-kerajinan tangan yang terbuat dari sampah (plastik terutama).
Jadikan ini untuk inspirasi usaha. Semakin banyak sampah plastik yang dijadikan
kerajinan tangan, Insya Allah mampu mengurangi emisi sampah plastik di skitar
kita.
Untuk
kehidupan sehari-hari :
Gunakan air, listrik, bahan bakar lain
seperlunya saja. Banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya:
* Tutup rapat-rapat keran air setelah digunakan.
* Tutup rapat-rapat keran air setelah digunakan.
* Saat mencuci piring, jangan membersihkan di bawah air keran yang
mengalir.
* Saat sikat gigi, gunakan segelas air untuk berkumur. Jangan
membiarkan air keran terus mengalir selama menyikat gigi.
* Matikan lampu, TV, radio, atau alat elektronik lainnya saat ngga
dipakai.
* Gunakan lampu neon sebagai pengganti lampu pijar. Selain lebih
terang untuk jumlah pemakaian energi yang sama, lampu neon juga lebih tahan
lama
* Hindari penggunaan kendaraan untuk menempuh tempat yang berjarak
dekat. Biasakan jalan kaki, selain lebih sehat, polusi juga dapat dikurangi.
Kegiatan Konkrit Lainnya:
1. Menanam Pohon. Dimanapun kalau ada lahan kosong, usahakan
ditanami. (tapi inget, ijin dulu sama pemilik tanah, dan jelaskan maksud
penanaman itu untuk mengurangi emisi gas karbon dioksida dan lingkungan hidup)
2. Pohon apa saja yang baik untuk menyerap emisi karbon dioksida??
Bambu !!! Yup, bambu adalah salah satu tanaman yang mampu menyerap emisi karbon
dengan tingkat yang tinggi. Hal ini
dikarenakan proses fotosintesis bambu yang lebih efisien dibandingkan dengan
varietas tanaman jenis lainnya.
3. Menggunakan kendaraan umum untuk bepergian. Yup! Dengan naik
kendaraan umum, kita dapat mengurangi
emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan pribadi kita. Hal ini juga bakalan
mengurangi kepadatan, kemacetan, dan bejibunnya lalu lintas di jalan sekitar
kita.
4. Selalu ikut berpartisipasi tentang Bumi Sehat, Global Warming,
atau hal-hal lain yang berkaitan tentang menjaga kelestarian Bumi tempat kita
berpijak ini. Entah di blog, facebook, twitter, dan lain-lain. Namun yang lebih
penting adalah, tanamkan kepada diri sendiri untuk berpola hidup bersih dan
sehat. Hidup bersih dan sehat adalah gayaku, hidup sehat dan bersih adalah my
lifestyle. Daripada suatu saat dunia kita tiba-tiba dilanda kehancuran yang tak
terduga!
5. Memakai baju dengan logo/tulisan yang intinya mengajak orang
lain untuk menjaga lingkungan.
Kesimpulan:
Bumi kita sudah tua! Harus diperlakukan secara
manja layaknya orang tua! Menjaga lingkungan, membuang sampah pada tempatnya,
menghemat energi, menanam pepohonan adalah tugas kita semua! STOP GLOBAL
WARMING, mulai dari diri sendiri dan kemudian sebarkan kepada orang-orang
disekitar kita.
Dikutip
oleh Tim Redaksi W@SIS
Sumber: http://myakawaii.blogspot.com/