Kegiatan Jalan Santai

HUT SMP Negeri 1 Sukolilo.

Tari Garuda

Persiapan Menyambut Kepala Sekolah Baru

PRAMUKA

Ekstra Pramuka Pembina Pak Bambang Susilo, S.Pd dan Pak Gatot.

ALUGORO

Latihan Dasar Kepemimpinan SMP Negeri 1 Sukolilo.

Kunjungan Bapak Bupati ke Sukolilo Disambut oleh Siswa

OSIS Study Tour Ke Bali

Pelepasan Peserta Didik Kelas 9

Cari Blog Ini

All Children Can Learn

Jumat, 05 April 2013

Bagaimana Seharusnya Kita Beragama?


Bagaimana seharusnya kita beragama?


Aqidah
Aqidah adalah perkara-perkara yang mengikat akal, pikiran dan jiwa seseorang (mabani-e Syenakht, Syeikh Muhammad Raysyahri).
Misalnya, ketika seseorang meyakini adanya satu Dzat yang senantiasa mengawasi gerak-gerik kita, maka keyakinan tersebut mengikat kita sehingga tidak leluasa berbuat sesuatu yang akan menyebabkan-Nya murka.
Pada dasarnya, inti dari Aqidah semua agama, adalah keyakinan akan eksistensi Dzat pencipta alam raya ini, dan ini merupakan fitrah manusia. Dengan demikian, dari sisi ini semua agama sama, khususnya agama samawi. Allah Ta'ala berfirman, "Katakanlah, Wahai Ahli Kitab, marilah kita menuju (membicarakan) kalimat (keyakinan) yang sama antara kami dan kalian." (QS. Ali Imran:64).
Namun perbedaan muncul ketika berbicara tentang siapa Pencipta alam raya ini, bagaimana wujud-Nya, apakh tunggal atau berbilang, atau pertanyaan-pertanyaan lain yang berkaitan dengan ketuhanan.
Tentu, tidak mungkin semua agama itu benar dalam memahami sang pencipta. Oleh karenanya , hanya ada satu agama yang benar dalam memahami Siapa dan bagaimana Dzat Pencipta itu.
Lalu bagaimana cara menetukan mana agama yang benar?
Dalam hal ini, masing-masing agama tidak bisa membicarakan hal itu menurut kacamatanya sendiri, baik melalui kitab sucinya atau pendapat para pakarnya. Ummat Islam tidak bisa membuktikan bahwa Tuhan itu Allah dengan Al-Qur'an' maupun hadits, atau Ummat Kristiani dengan kitab Injilnya. Demikian pula ummat lainnya.
Berbicara mengenai tentang Siapa dan bagaimana Tuhan Pencipta, harus dengan sesuatu yang disepakati dan dimiliki oleh setiap agama, yaitu akal. Keunggulan dan keberhasilan suatu agama atau aliran, tergantung sejauh mana dapat dipertahankan kebnarannya oleh akal. Maka di sinilah pelunya kita mempelajari aqidah melalui pendekatan akal, atau yang sering disebut dengan ushuluddin, ilmu Tawhid dan ilmu Kalam (theologi).
Bagaimana kita beraqidah atau bagaiman kita mempelajari aqidah ?
Ayatullah Muhammad Raysyahri dalam Kitab Mabani-e Syenakht membafi manusia beraqidah keapda dua kelompok , yaitu sebagian orang beraqidah atas dasar Taqlid dan lainnya beraqidah atas dasar Tahqiq. Taqlid ialah menerima pendapat orang tanpa dalil dan argumentasi (burhan) aqli, sebaliknya Tahqiq adalah menerima pendapat berdasarkan dalil dan argumentasi (burhan) Aqli.
Beraqidah atas dasar taqlid, menurut akal tidak dapat dibenarkan.Karena masalah Aqidah adalah masalah keyakinan dan kemantapan. Sementara taqlid tidak memberikan keyakinan dan kemantapan.Oleh karenanya, alangkah banyak kalangan awam, dalam masalah keagamaan, karena satu dan lain hal, pindah agama atau keluar dari agamanya. Al-Qur'an sendiri, dalam beberapa ayatnya, mengkritik cara berpikir seprti ini, yang merupakan cara berpikir yang biasa dijadikan alasan oleh orang-orang musyrik untuk tidak mengikuti ajakan para nabi. Misalnya, Al-Qur'an mengatakan,"Jika dikatakann kepada mereka ,'ikutilah apa yang Allah turunkan.' Mereka menjawab,'Tidak.' Akan tetapi kami mengikuti (melakukan) apa yang kami dapati dari pendahulu kami." (QS. Luqman :21).
Selain itu, Al-Qur'an juga melarang mengikuti sesuatu tanpa pengetahuan,"Dan janganlah kalian mengikuti apa yang tidak kalian ketahui." (QS. al-Isra :36). Bahkan Al-Qur'an menyebut orang yang tidak menggunakan akalnya sebagai binatang yang paling buruk,"Sesungguhnya binatang yang paling buruk di sisi Allah adalah orang yang bisu dan tuli, yaitu orang-orang yang tidak berpikir." (QS. al-Anfal:22) dan ayat-ayat lainnya.
Disamping itu, terdapat hadits Rasulullah saww. yang menganjurkan ummatnya agar beragama atas dasar pengetahuan. Atara lain hadits yang berbunyi,"Jadilah kalian orang yang berilmu atau yang sedang menuntut ilmu, dan jangan menjadi orang yang ikut-ikutan." (Kitab an-Nihayah Ibnu Atsir, jilid I hal. 67)
Ala Kulli Hal, akal diciptakan sebagai sumber kekuatan manusia untuk mengetahui kebenaran dan kesalahan. Salah seorang Ma'shumin berkata, "Allah mempunyai dua hujjah (bukti kebenaran), hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para Rasul dan Hujjah batiniah adalah akal." Sementara itu, para mutakallimin dan filosof muslim telah bersusah payah membangun argumentasi-argumentasi yang kuat dan kokoh tentang pembuktian keberadaan Allah Ta'ala.
Dengan demikian, kesimpulan yang dapat kita tarik dari keterangan di atas, adalah bahwa dalam masalah aqidah seseorang mesti ber-tahqiq dengan dalil-dalil akal dan tidak boleh ber-taqlid.








Pemimpin Yang Dijanjikan


Janji Allah
Kita selaku umat yang beriman kepada Allah Swt. dan berkeyakinan, bahwa Dialah Dzat yang Maha Adil, Maha Pengasih lagi Penyayang, merasa terhibur dengan janji-janji Allah yang tidak mungkin diingkari-Nya.
Dalam sejumlah ayat Al-Qur'an, Allah menjanjikan bahwasanya pada akhirnya kelak bumi ini akan diwariskan dan dikuasai oleh orang-orang baik, adil dan bertaqwa.
Allah Swt. berfirman, "Dan kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi, dan Kami hendak menjadikan mereka sebagai pemimpin dan akan mewarisi bumi ini." (QS. Al-Qashash ayat 5).
Ayat di atas secara kontekstual menceritakan tentang orang-orang Yahudi yang ditindas Fir'aun, dan Allah menjanjikan kepada mereka nanti untuk menjadi pemimpin dan pewaris bumi.
Meskipun demikian, maksud ayat tersebut tidak dibatasi dengan peristiwa yang dialami bangsa Yahudi waktu itu saja, karena ayat ini ingin menjelaskan bahwa orang-orang yang tertindas dan diperlakukan zalim, suatu saat nanti akan menjadi penguasa dan pemimpin di atas bumi ini. Jadi ayat tersebut menyatakan, bahwa yang akan menjadi pemimpin dan pewaris bumi adalah orang-orang yang tertindas.
Pada ayat lainnya Allah berfirman, "Sesungguhnya, bumi ini akan diwarisi hamba-hamba-Ku yang shaleh." (QS. Al-Anbiya, 105).
Ayat tersebut dengan jelas menyatakan, bahwa bumi ini akan diwariskan kepada orang-orang yang baik dan shaleh. Jadi yang akan mewarisi dan menguasai bumi, pada akhirnya adalah orang-orang yang shaleh.
Dalam Al-Qur'an surat An-Nur ayat 55, Allah berfirman,
"Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang beriman dan beramal kebaikan di antara kalian, bahwa Dia benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa.
Dan sesungguhnya Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menggantikan keadaan mereka aman setelah mereka ketakutan."
Ayat di atas menjelaskan, bahwasanya Allah berjanji akan menyerahkan kekuasaan atas bumi ini kepada orang-orang yang beriman dan beramal kebaikan. Beranjak dari tiga ayat di atas dan keimanan, tampak bahwa Allah tidak akan melanggar janji-Nya.
Kita selaku kaum muslim yakin, bahwa penderitaan, penindasan dan kezaliman akan berakhir, dan dunia ini akan berada di bawah kepemimpinan orang-orang yang bijak dan shaleh, sehingga pemerataan keadilan dan kedamaian akan tegak.
Andaikata kita amati dengan baik, bahwa kekuasaan dan kepemimpinan akan diserahkan kepada orang-orang tertindas, orang-orang shaleh, orang-orang beriman dan beramal kebaikan. Tiga kriteria tersebut harus ada pada diri seorang pemimpin yang akan mewarisi bumi dan memimpin dunia sesuai dengan janji Allah.

Kriteria-kriteria pemimpin yang Allah Janjikan
Ada tiga kriteria yang harus ada pada seorang calon pemimpin yang Allah janjikan, yaitu tertindas, beramal baik dan beriman.
Maksud tertindas pada pemimpin yang Allah janjikan, adalah seorang yang selama hidupnya selalu mengalami penindasan, tekanan, dan penderitaan. Sedangkan yang dimaksud beramal baik, adalah pemimpin tersebut akan menebarkan persaudaraan, kedamaian dan keadilan kepada seluruh umat manusia.
Adapun maksud dari beriman, adalah dia bukan seorang yang materialis dan kapitalis, yang hanya berusaha memuaskan kebutuhan fisik saja. Bahkan sebaliknya, ia mengajak manusia agar menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan menyadarkan manusia bahwa kehidupan tidak hanya di dunia ini saja, tetapi di hari kemudian juga. Oleh karenanya pemimpin yang dijanjikan, adalah pemimpin yang beriman kepada Allah dan hari akhir.

Siapakah pemimpin yang dijanjikan itu ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, kita tidak perlu mereka-mereka, karena jawabannya dapat kita peroleh dengan mudah dari keterangan hadis-hadis Nabi Muhammad Saaw. Hadis Nabi, sebagaimana fungsinya sebagai penjelas Al-Qur'an, menjelaskan tentang siapa pemimpin yang Allah janjikan itu.
Dalam banyak kitab Hadis dari kalangan Ahlu Sunnah dan Syi'ah disebutkan, bahwa pemimpin yang dijanjikan itu adalah Imam al-Mahdi al-Muntadzar. Di sini akan kami sebutkan sebagian kecil dari Hadis-Hadis tentang al-Mahdi al-Muntadzar.
Ahmad, Turmudzi, Abu Daud dan Ibnu Majah meriwayatkan, bahwasanya Rasulullah Saaw bersabda, "Sekiranya dunia ini hanya tinggal sehari saja, niscaya Allah mengutus seorang manusia dari keluargaku (keturunanku) yang akan memenuhi dunia dengan keadilan, setelah dunia dipenuhi kezaliman." (Kitab Is'af ar-Raghibin).
Rasulullah Saaw bersabda, "Di akhir zaman kelak, akan keluar seorang dari keturunanku, namanya seperti namaku dan julukannya seperti julukanku. Dia akan memenuhi bumi dengan keadilan, sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi kezaliman. Itulah al-Mahdi." (Kitab Tadzkirah al-Khawwas, 204).
Rasulullah Saaw bersabda, "Barangsiapa mengingkari keluarnya al-Mahdi, maka dia telah kufur terhadap apa yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad, dan barang siapa mengingkari tentang kemunculan Dajjal, maka dia telah kufur." (Kitab Faraid as-Simthain).
Menurut Abu Said al-Khudri, Rasulullah Saaw bersabda, "Sampaikanlah kabar gembira tentang al-Mahdi. Sesungguhnya dia akan datang di akhir zaman ketika terjadi kesulitan dan gempa. Allah akan menebarkan keadilan dan kedamaian melalui al-Mahdi di muka bumi ini." (Kitab Dalail al-Imamah, 171).


Bagaimana Menjadi Khalifatullah ?

Ingatlah, ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, Sesungguhnya Aku akan menciptakan di muka bumi seorang khalifah. Para malaikat serentak berkata, Apakah Engkau hendak menciptakan di muka bumi (makhluk) yang akan melakukan kerusakan dan akan menumpahkan darah di dalamnya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan menyanjung-Mu dan mensucikan-Mu? Seraya Allah menjawab, Sungguh Aku lebih mengetahui apa-apa yang tidak kalian ketahui. (QS. Al-Baqarah ayat 30).
Apa Arti Khalifah?
Islam memandang manusia sebagai khalifatullah, yakni khalifah Allah. Itulah hakikat manusia. Namun apakah dalam kenyataannya setiap manusia itu khalifatullah ? Bukankah di antara mereka ada yang kafir ?
Lalu apa yang dimaksud dengan manusia sebagai khalifatullah ? Atau bagaimana manusia menjadi khalifatullah ?Sebelum pertanyaan-pertanyaan di atas dapat dijawab, maka terlebih dahulu harus dipahami arti khalifah itu sendiri.
Khalifah atau khilafah, berasal dari akar kata khalaf yang berarti di belakang punggung, meninggalkan sesuatu di belakang atau sesuatu yang menempati tempat sesuatu yang lain. Al-Qur’an menyebut kata khalifah atau khilafah dengan berbagai turunannya.
Selain itu, Al-Qur’an menggunakan kata khalifah untuk manusia dan untuk selain manusia.
Misalnya, ayat yang berbunyi, “Dialah yang menciptakan malam dan siang silih berganti (malam menempati siang dan siang menempati malam), bagi mereka yang mau berpikir atau bersyukur.” (QS. Al-Furqan : 62)
Ketika kata khalifah digunakan untuk manusia, kata ini mempunyai arti yang netral. Maksudnya bisa untuk kebaikan dan bisa pula untuk keburukan.
Lalu datanglah setelah mereka generasi (pengganti), yang melalaikan shalat dan mengikuti hawa napsu. Mereka kelak niscaya akan mendapatkan kesesatan."(QS. Maryam : 59).
Atau firman-Nya yang berbunyi, "Maka datanglah setelah mereka generasi (pengganti), yang mewarisi kitab." (QS. Al-Araf : 169).
Tetapi ketika kata khalifah disandarkan (di-idhafah-kan) kepada Allah atau Rasulullah, maka kata itu mengandung arti yang positif. Maksudnya jika yang diganti (al-mustakhlif) baik, maka yang menggantikannya (khalifah, mustakhlaf) harus baik juga. Andaikata tidak, maka akan merusak reputasi mustakhlif.
Manusia adalah khalifah dari Allah dan Allah adalah puncak segala kebaikan dan kesempurnaan.
Dengan demikian manusia adalah titisan dari kebaikan dan kesempurnaan-Nya.
Jadi manusia berkedudukan sebagai wakil atau pengganti Allah di muka bumi. Yaitu manusia yang mempunyai kemampuan untuk mengatur dan mengubah alam. Manusia yang sedikit banyak mengetahui rahasia alam. Semua itu tidak berlaku bagi makhluk-makhluk lainnya. Akan tetapi bagaimana dengan kenyataan umat manusia zaman kini ? Sungguh ironis sekali bukan.
Syekh Taqi Mishbah berpendapat, bahwa kedudukan khalifah tidak terbatas pada Adam saja, melainkan manusia lain pun dapat menduduki jabatan khilafah dengan satu syarat, yaitu mengetahui asma. (lihat kitab Ma’arif Al-Qur’an, juz 3 hal 73).
Allamah Thabathaba’i dalam kitab Tafsir al-Mizan, jilid I halaman 116 berkata, “Khilafah tidak terbatas pada diri Adam as. saja, tetapi para keturunannya pun sama menduduki khilafah tanpa kecuali.”
Selanjutnya beliau menjelaskan, “Maksud mengajarkan asma, adalah menyimpan ilmu pada manusia yang senantiasa akan tampak secara bertahap. Jika manusia mendapatkan petunjuk, maka dia akan membuktikannya secara faktual (bil-fi’li) setelah sebelumnya berupa potensial (bil-quwwah).”
Maksud dari penjelasan Allamah Thabathaba’i di atas, bahwa manusia secara potensial adalah khalifah Allah. Namun yang mampu memfaktualkannya tidak semua manusia. Hanya sebagian kecil saja di antara mereka yang mampu.
Hal itu kembali kepada ikhtiar dan pilihan manusia itu sendiri.

Kriteria-Kriteria Khalifatullah
Pada dasarnya manusia diciptakan Allah sebagai khalifah-Nya. Namun hal itu masih berupa potensi, seperti yang telah dijelaskan terdahulu. Nah, agar potensi itu berkembang dan mewujud secara nyata, maka terdapat seperangkat kriteria yang harus dipenuhi sehingga manusia benar-benar menjadi khalifah Allah Ta’ala.
Kriteria-kriteria khalifah Allah itu ialah :

1. Ilmu
Kriteria pertama adalah ilmu. Pada ayat yang telah disebutkan terdahulu, selanjutnya disambung dengan ayat yang berbunyi :
Dia mengajarkan kepada Adam asma (nama benda-benda) semuanya, kemudian dia mempertunjukkannya kepada para malaikat. Lalu Allah berfirman (kepada para malaikat), Sebutkanlah kepada-Ku asma-asma itu, jika kalian memang benar ?"(QS. Al-Baqarah : 31).
2. Iman dan Amal
Pada ayat yang lain, Allah Ta’ala berfirman tentang kriteria khalifah-Nya.
"Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kalian dan beramal shaleh (kebaikan), bahwa Dia akan menjadikan mereka sebagai khalifah di bumi, Sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka sebagai khalifah. Sesungguhnya Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah diridhai-Nya untuk mereka, serta Dia benar-benar akan mengubah (keadaan) mereka menjadi aman setelah mereka ketakutan. Mereka akan menyembah-Ku dan tidak menyekutukan apapun dengan-Ku.
Dan barang siapa kafir setelah itu, maka mereka adalah orang-orang yang fasik." (QS. An-Nur : 55).




Read more »»  

Kegiatan Sekolah (Study Tour Ke Bali)

Satu Minggu yang lalu SMP N 1 Sukolilo melaksanakan Study Tour Ke bali dimulai pada tanggal 27-31 Maret 2013. Dimulai berkumpul berangkat dari sekolah Pukul 12.30WIB. Dengan menggunakan 4 Bus Zentrum dari Biro Perjalanan berangkat pukul 13.00 WIB. Wisata kali ini bersamaan dengan pelaksanaan Ujian Sekolah jadi tidak begitu banyak yang mendampingi bahkan Kepala Sekolah tidak bisa mendampingi Study Tour.

Selama perjalanan rombongan makan di rumah makan lalu berziarah dulu ke Makam Sunan Drajad di Tuban Pukul 10 Malam. Dilanjutkan perjalanan kembali menyeberang dari ketapang banyuwangi jam 6 pagi sampai bali jam 8waktu Bali lalu dilanjutkan makan di rumah makan Bidadari dan mandi.

wisata yang dikunjungi yaitu tanah lot, bedugul, gwk, pusat oleh-oleh, joger, dreamland, pantai kuta dan bali TV.



bersambung ....
Gambar 1. OSIS





Read more »»  

Senin, 01 April 2013

Perkembangan Pendidikan


PERKEMBANGAN PENDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.

*Pendidikan anak usia dini
Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

* Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.

* Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar.


* Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.

Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.


* Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.

·         Pendidikan nonformal
Pendidikan nonformal paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid dan Sekolah Minggu, yang terdapat di semua gereja.
Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya.

* Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.


Jenis pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.


* Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).


* Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).


* Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.


* Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.


* Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).


* Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan tentang ajaran agama dan/atau menjadi ahli ilmu agama.


* Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).

Filosofi pendidikan
Pendidikan biasanya berawal pada saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup.

Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum kelahiran.
Banyak orang yang lain, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam -- sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka -- walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.

Kualitas pendidikan
Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan -- khususnya di Indonesia -- yaitu: Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan.
Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya.

Perkembangan Pendidikan di Indonesia

Pendidikan adalah Suatu usaha untuk mewujudkan suatu suasana pembelajaran dan pengembangan diri baik secara fisik maupun non fisik yang dapat diterapkan dikehidupan berkeluarga,bermasyarakat,berbangsa dan bernegara.

Jenjang Pendidikan di Indonesia :
1. Pendidikan dasar
2.Pendidikan menengah
3. Pendidikan tinggi

Materi Pendidikan :
Materi Pendidikan harus disajikan memenuhi nilai-nilai hidup. nilai hidup meliputi nilai hidup baik dan nilai hidup jahat. penyajiannya tidak boleh pendidikan sifatnya memaksa terhadap anak didik, tetapi berikan kedua nilai hidup ini secara objektif ilmiah. dalam pendidikan yang ada di Indonesia tidak disajikan nilai hidup, sehingga bangsa Indonesia menjadi kacau balau seperti sekarang ini.

Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.

Pendidikan terbagi atas:

1.Pendidikan nonformal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan lanjutan.Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan pendidikan dasar.Pendidikan lanjutan meliputi program paket C(setara SLA), kursus, pendidikan vokasi, latihan keterampilan lain baik dilaksanakan secara terogranisasi maupun tidak terorganisasi.Pendidikan Non Formal mengenal pula Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai pangkalan program yang dapat berada di dalam satu kawasan setingkat atau lebih kecil dari kelurahan/desa. PKBM dalam istilah yang berlaku umum merupakan padanan dari Community Learning Center (CLC)yang menjadi bagian komponen dari Community Center.
2.Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan khususnya di Indonesia yaitu:
  • Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan.Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
  • Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya.Dimana,masyarakat merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
Berbicara tentang pendidikan di Indonesia seolah tidak mengenal kata selesai. Disebabkan oleh Pertama, pesimisnya masyarakat atas kebijakan pemerintah. Kedua, terlalu bersemangatnya pemerintah untuk mengikuti cepatnya perkembangan pendidikan di belahan lain dunia ini. Bisa jadi pemerintah iri dengan gemerlapnya sistem pendidikan di negeri-negeri lain.
Semestinya kita bisa belajar banyak dari sejarah. Dulu, negeri ini dikenal produsen guru terbaik. Hingga pihak negeri tetangga kita, macam Malaysia, merasa perlu mengimpor tenaga pendidik dari bumi Khatulistiwa ini.
Akan tetapi, semua seolah tak lebih dari kenangan manis. Hasil survei terbaru, tahun 2005, menyebutkan Indonesia menduduki ranking 112. Jauh berada di bawah Malaysia dan Bangladesh. Hal itu menunjukkan kenyataan yang membuat kita mengelus dada. Kondisi Human Development Index (HDI) erat kaitannya dengan kualitas sumber daya manusia yang ada.
Polemik pendidikan di Indonesia selama ini berkutat pada persoalan dana, pengadaan infrastruktur, dan kurikulum bongkar pasang. Seharusnya perdebatan itu tak perlu dilakukan. Sebabnya sederhana saja, bahwa pengadaan ketiga hal itu mutlak menjadi tanggung jawab pemerintah. Tentu jika memang membutuhkan masukan dari pihak lain, misalnya pengusaha, pakar pendidikan, atau perwakilan masyarakat, hal itu sangat dimungkinkan.
Hal lain yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah kondisi generasi muda sekarang. Survei dari lembaga survei di Jakarta yakni AC Nielsen Media menunjukkan bahwa 21 persen dan 34 persen masing masing untuk Fashion Forward dan Constant Hedonist. Keduanya mewakili golongan yang cuek dan asal ikut alur yang ada. Ironisnya, alur pendidikan yang diikuti justru kehilangan arah.
Mekanisme trial and error, bongkar pasang kurikulum, dan proses pendidikan yang gagal, adalah serangkaian lontaran yang muncul dari anggota masyarakat saat saya mengikuti Talkshow Generasi Muda dan Pendidikan yang digelar Suara Surabaya FM, Selasa (2/5) mulai pukul 21.00 WIB. Saya menangkap ada pesimisme, atau justru malah kebingungan.
Dalam hal ini, ada dua hal yang menjadi kunci solusi yakni konsistensi, dan komitmen. Konsistensi dalam hal penerapan kurikulum dan kebijakan terkait lainnya. Harus ada pembicaraan antara pembuat kebijakan dengan penyelenggara industri atau pihak pemakai produk pendidikan yakni para lulusan, dalam penyusunan kurikulum. Dengan demikian dua dunia tersebut akan terhubungkan oleh jembatan bernama kurikulum pendidikan. Dua dunia tersebut tidak lagi menjadi menara gading di tempatnya.
Komitmen dibutuhkan oleh semua pihak. Bahwa semua aspek turut bertanggung jawab pelaksanaan pendidikan di negeri ini. Pun dalam hal ini generasi muda. Meminjam istilah sahabat saya, generasi muda tidak boleh terus-menerus memposisikan diri sebagai korban. Saatnya semua pihak bergerak di tempat dan bidangnya masing-masing.
Momentum Hari Pendidikan Nasional kali ini sudah diawali pemerintah yang menunjukkan itikad baiknya. Hal itu terkait dengan diluncurkannya tiga pilar rencana strategis pembangunan pendidikan yang dilansir oleh media massa. Pertama, peningkatan dan penguatan akses pendidikan. Kedua, peningkatan relevansi dan daya saing mutu pendidikan. Ketiga, peningkatan tata kelola dan citra publik pengelola pendidikan.
Read more »»  

POJOK TEKNOLOGI

Mengenal Modem ADSL


ADSL Modem SMC
  • Default IP: 192.168.2.1
  • Default password: smcadmin
Setting Bridge:
1.     Klik WAN
2.     Klik ATM PVC
3.     Klik VCI
4.     Protocol: 1483 Bridging, VLAN: Default, VPI/VCI: 8/81, Encapsulation: LLC, Qos Class: UBR, PCR/SCR/MBS: 4000/4000/10
5.     Klik Save Settings
Setting PPPoE:
1.     Klik WAN
2.     Klik ATM PVC
3.     Klik VCI
4.     Protocol: PPPoE, VPI/VCI: 8/81, Encapsulation: LLC, QoS Class: UBR, PCR/SCR/MBS: 4000/4000/10, IP assigned by ISP: Yes, IP Address: 0.0.0.0, Subnet Mask: 0.0.0.0, Connect Type: Always Connected, Idle Time (Minute): 5, Username: (nomor speedy)@telkom.net, Password: (password dari telkom), Confirm Password: , MTU: 1492
5.     Klik Save Settings
ADSL Modem ZyXeLP-660R
  • Default IP: 192.168.1.1
  • Default username: admin
  • Default password: 1234
Setting Bridge:
1.     Pilih Network
2.     Pilih WAN
3.     Mode: Bridge, Encapsulation: RFC 1483, Multiplexing: LLC, VPI: 8, VCI: 81, Apply
4.     Pilih Maintenance
5.     Pilih Tools
6.     Restart
Setting PPPoE:
1.     Pilih Network
2.     Pilih WAN
3.     Mode: Routing, Encapsulation: PPPoE, Username: ( nmrspeedy@telkom.net), Password: (password speedy), Service Name: Speedy, Multiplexing: LLC, VPI: 8, VCI: 81, IP Address: Obtain an IP Address Automatically, Connection: Nailed-Up Connnection, Apply
4.     Pilih Maintenance
5.     Pilih Tools
6.     Restart
ADSL Modem Shiro
  • Default IP: 192.168.1.1
  • Default username: admin
  • Default password: admin
Setting Bridge:
1.     Klik Advanced
2.     Klik WAN
3.     Klik New Connection
4.     Connection Name: Speedy, Type: Bridge, VPI: 8, VCI: 81, and Submit
5.     Save Settings
6.     Restart Router
Setting PPPoE:
1.     Pilih Advanced
2.     Klik WAN
3.     Klik New Connection
4.     Connection Name: Speedy, Type: PPPoE, Sharing: Enable, Encapsulation: LLC, Username: (nomor speedy)@telkom.net, Password: (password dari telkom), VPI: 8, VCI: 81, and Submit
5.     Save Settings
6.     Restart Router
ADSL Modem Aztech
  • Default IP: 192.168.1.1
  • Default username: admin
  • Default password: admin
Setting Bridge:
1.     Klik Advanced
2.     Klik WAN
3.     Klik New Connection
4.     Connection Name: Speedy, Type: Bridge, VPI: 8, VCI: 81, and Submit.
5.     Save Settings
6.     Restart Router
Setting PPPoE:
1.     Pilih Advanced
2.     Klik WAN
3.     Klik New Connection
4.     Connection Name: Speedy, Type: PPPoE, Sharing: Enable, Encapsulation: LLC, Username:nmrspeedy@telkom.net, Password: (password dari telkom), VPI: 8, VCI: 81, and Submit.
5.     Save Settings
6.     Restart Router


Mengenal Perangkat WiFi di Sekolah Kita

Setelah mengenal modem sekarang kita mengenal Perangak WiFi yang digunakan.
Di sekolah kita sudah memiliki jaringan wifi yang cukup handal. Dengan menggunakan teknologi dari ubnt yaitu Bullet M2HP sebagai AP (Access Point) dan Client kita sudah bisa mengakses internet berkecepatan tinggi dengan jarak yang lumayan jauh yaitu 25km.
Gambar AP H2HP
Setelah itu kita mempunyai perangkat untuk hotspot yaitu :
1.  Mikrotik RB433
     
RouterBOARD merupakan hardware (Router)  yang didesain oleh MikroTik. RouterBOARD memiliki beragam seri dan interface yang disesuaikan dengan kebutuhan.  RouterBOARD menggunakan RouterOS sebagai software / sistem operasinya. 

Beberapa contoh Routerboard ini diantaranya adalah RB400, RB600, R52H, R52N, R2N yang merupakan Wireless board dan RB750, RB450G, RB1000 yang merupakan Embeded (sistem minimum) Router.

RouterBOARD  memiliki sistem pengkodean tertentu, misalnya untuk RouterBOARD RB433 seperti gambar diatas memiliki pengertian sebagai berikut:

RB433

Kode lainnya yang terdapat dibagian dibelakang tipe:

  • U  -  dilengkapi port USB
  • A  -  Advanced, biasanya level 4 atau diatasnya
  • H  - High Performance, Processor lebih tinggi
  • R  -  dilengkapi Wireless Card embedded
  • G  -  dilengkapi port Ethernet Gigabit
     Gambar RB433 Mikrotik (Routerboard)
     

2.  Mini PCI XR2 (Xtream Range)
     Gambar PCI XR2
The XtremeRange2 represents the first true carrierclass 802.11b/g-based 2.4GHz radio module specifically designed for mesh, bridging, and infrastructure applications requiring the highest levels of performance and reliability without compromise. Including MMCX - NFemale pigtail. XR mempunyai power yang relatif besar yaitu 600W. dan mampu menjangkau radius yang cukup jauh bila didukung dengan omni yang baik.

Spesifikasi Teknis: 

  • Chipset: Atheros, 6th Generation, AR5414
  • Radio Operation: IEEE 802.11b/g, 2.4GHz
  • Interface: 32-bit mini-PCI Type IIIA
  • Operation Voltage: 3.3VDC
  • Antenna Ports: Single MMCX
  • Temperature Range: -45C to +90C (extended temp version up to +95C)
  • Security: WPA, WPA2, AES-CCM & TKIP Encryption, 802.1x, 64/128/152bit WEP
  • Data Rates: 6Mbps, 9Mbps, 12Mbps, 24Mbps, 36Mbps, 48Mbps. 54Mbps
  • TX Channel Width Support: 5MHz / 10MHz / 20MHz / 40MHz
  • RoHS Compliance: YES
  • Wireless Modular Approvals: FCC Part 15.247, IC RS210
  • Kisaran harga Rp. 900.000
      
3.  TP Link WA5210g
   

Fungsi Produk

TL-WA5210G 2.4GHz High Power Wireless outdoor CPE didedikasikan untuk solusi WISP CPE dan solusi jaringan nirkabel jarak jauh. Ini mengintegrasikan fungsi sebagai Wireless Access Point, WISP Client, penguatan antena yang tinggi dan penutup ketahanan cuaca. Memiliki 12dBi gain antena internal, daya output yang tinggi dan sensitivitas tinggi RX secara signifikan dapat memperluas jangkauan transmisi untuk memberikan koneksi nirkabel yang lebih stabil. Sesuai dengan IEEE 802.11b/g, TL-WA5210G menciptakan jaringan wireless hingga 54Mbps, sehingga bagus untuk surfing internet dan pertukaran file.
     

selanjutnya mengenal grid dan omni
Grid kenbotong 2,4 GHz

Fungsi Produk

Atena grid parabola TL-ANT2424B dirancang untuk sistem spread spectrum, beroperasi di band 2,4-2,5 GHz dan menyediakan operasi directional 24dBi. Desain permukaan reflektor yang dilas baja untuk mendapatkan kinerja terbaik. Antena ini memiliki gain yang tinggi, cakupan yang panjang, ringan, struktur kompak dan sangat baik menahan angin. Perangkat ini digunakan untuk outdoor dan jangkauan hingga 56 km.


Mengenal omni TP link

Sebuah antena omni yang cocok anda gunakan untuk membangun sebuah hotspot dengan jangkauan 1 Km, dilokasi anda dengan kualitas sinyal yang baik dan stabil.
Outdoor Omni-directional Antenna TL-ANT2415D beroperasi di band 2,4-2,5 GHz 15dBi dan menyediakan operasi omni-directional, yang sebagian besar memperluas jangkauan nirkabel dan nirkabel memberikan performa lebih baik. antena ini menawarkan konektor N perempuan menjamin kompatibilitas yang lebih luas dengan sebagian besar equipments.Also nirkabel, desain bukti cuaca memastikan bahwa hal itu dapat bekerja secara normal untuk menuntut berbagai solusi di luar ruangan.
kisaran harga Rp. 350.000



Switch HUB
Read more »»  

VIVA NEWS

Popular Posts